TUGAS
MORFOLOGI
KELOMPOK 4 : Vidia Oktabellasari ( A1B113054 )
Khairun
Nisa ( A1B113214
)
Lutfia
Safitri (
A1B113221 )
Dian
Anggraini (
A1B113226 )
Ruth
Cahyaningratri ( A1B113230 )
PENGERTIAN ABREVIASI
Menurut teori nonkonvensional, abreviasi
merupakan salah satu proses morfologis. Abreviasi adalah proses pemenggalan
satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadilah
bentuk baru yang berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi adalah
pemendekan, sedangkan hasil prosesnya disebut kependekan.Abreviasi didefinisikan
sebagai kependekan dari sebuah kata atau frasa.Abreviasi dapat juga diartikan sebagai proses penanggalan satu atau
beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga jadilah bentuk baru yang
berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi ialah pemendekan, sedang hasil
prosesnya disebut kependekan (Harimurti Kridalaksana, 1989: 159).
Dalam proses ini,
leksem atau gabungan leksem menjadi kata kompleks atau akronim atau singkatan
dengan berbagai abreviasi, yaitu dengan pemenggalan, kontraksi, akronimi, dan
penyingkatan.
JENIS
– JENIS ABREVIASI
Jenis - jenis
kependekan muncul akibat terdesak oleh kebutuhan untuk berbahasa secara praktis
dan cepat. Jenis – jenis kependekan antara lain:
a. Singkatan
Singkatan yaitu salah
satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang
dieja huruf demi huruf maupun yang tidak, misalnya: FSUI ( Fakultas Sastra Universitas Indonesia ), KKN ( Kuliah Kerja Nyata ), DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat ).
b. Penggalan
Penggalan yaitu proses
pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem, seperti Prof ( Profesor ), Kol ( Kolonel ), Pak (
Bapak ).
c. Akronim
Akronim yaitu proses
pemendekan yang menggabungkn huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis
dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah
fonotaktik bahasa Indonesia seperti SIM
( Surat Izin Mengemudi ), IKIP (
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ), LAN
( Lembaga Administrasi Negara ).Akronim dan kontraksi
sukar dibedakan, sering tumpang tindih. Sebagai pegangan dapat ditentukan bahwa
bila seluruh kependekan itu dilafalkan sebagai kata wajar, kependekan itu
merupakan akronim.
d. Kontraksi
Kontraksi yaitu proses
pemendekan yang meringkas leksem dasar atau gabungan leksem seperti takkan ( tidak akan ), rudal ( peluru kendal ), sendratari ( seni drama tari ).
e. Lambang
huruf
Lambang huruf yaitu
proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan
konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur, seperti cm ( centimeter ), kg (
kilo gram ), Au ( Aurum ).
KLASIFIKASI JENIS – JENIS ABREVIASI
Singkatan terjadi karena proses – proses berikut:
1)
penggalan huruf pertama tiap komponen.
Misalnya: H = Haji, AA = Asia-Afrika, RS = Rumah Sakit.
2)
pengekalan huruf pertama dengan
pelesapan konjungsi, preposisi, reduplikasi, dan artikulasi kata.
Misalnya: IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3) pengulangan huruf
pertama dengan bilangan bila berulang. Misalnya 3D = Dilihat, Diraba,
Diterawang.
4) pengekalan dua huruf
pertama dari kata. Misalnya: Ny = nyonya, Wa = Wakil.
5) pengekalan tiga huruf
pertama dari sebuah kata. Misalnya: Okt = Oktober.
6) pengekalan empat huruf
pertama dari suatu kata. Misalnya: sekr = sekretaris, Sept = September.
7) pengekalan huruf
pertama dan huruf terakhir kata. Misalnya: Ir = Insinyur.
8) pengekalan huruf
pertama dan huruf ketiga. Misalnya: Gn = Gunung.
9) pengekalan huruf
pertama dan terakhir dari suku kata pertama dan huruf pertama dari suku kata
kedua. Misalnya: Kpt = Kapten.
10) pengekalan huruf
pertama kata pertama dan huruf pertama kata kedua dari gabungan kata.
Misalnya: VW = Volkswagen.
11) pengekalan dua huruf
pertama dari kata pertama dan huruf pertama kata kedua dalam suatu gabungan
kata. Misalnya Swt = Swatantra.
12) pengekalan huruf
pertama suku kata pertama dan huruf pertama dan terakhir suku kata kedua dari
suatu kata. Misalnya: Bdg = Bandung, tgl = tanggal.
13) pengekalan huruf
pertama dari tiap suku kata. Misalnya: hlm = halaman.
14) pengekalan huruf
pertama dan huruf keempat dari suatu kata. Misalnya:DO = depot.
15) pengekalan huruf yang
tidak beraturan. Misalnya: Kam = keamanan.
Akronim dapat terjadi karena proses-proses berikut:
1) Akronim nama diri yang
berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital. Misalnya: ABRI=Angkatan Bersenjata RpublikIndonesia.
2) Akronim nama diri yang
berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya:Akabri= Akademi angkatan
bersenjata Republik Indonesia.
3) Akronim yang bukan
nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya: pemilu= pemilihan umum.
Catatan:
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya
diperhatikan jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim
pada kata Indonesia. Akronim dibentuk dengan mngindahkan keserasian kombinasi
vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang
lazim.Secara garis besar, kontraksi mempunyai subklasifikasi sebagai berikut:
1) Pengekalan suku
pertama dari tiap komponen. Misalnya: Orba=orde baru.
2) Pengekalan suku
pertama komponen pertama dan pengekalan kata seutuhnya. Misalnya: angair=angkutan
air.
3) Pengekalan suku kata
terakhir dari tiap komponen. Misalnya: Gatrik=tenaga listrik.
4) Pengekalan suku
pertama dari komponen pertama dan kedua serta huruf pertama dari komponen
selanjutnya. Misalnya: Gapeni= Gabungan Pengusaha Apotek
Nasional Indonesia.
5) Pengekalan suku
pertama tiap komponen dengan pelesapan konjungsi. Misalnya: Anpuda=
Andalan Pusat dan Daerah.
6) Pengekalan huruf
pertama tiap komponen. Misalnya: KONI=Komite Olahraga
Nasional Indonesia (bertumpang tindih dengan singkatan).
7) Pengekalan huruf
pertama tiap komponen frasa dan pengekalan dua huruf pertama komponen terakhir.
Misalnya: Aika= Arsitek Insinyur Karya.
8) Pengekalan dua huruf
pertama tiap komponen.Misalnya: Unud= Universitas Udayana.
9) Pengekalan tiga huruf
pertama tiap komponen. Misalnya: Puslat=Pusat latihan.
10) Pengekalan dua huruf
pertama komponen pertama dan tiga huruf pertama komponen kedua disertai
pelesapan konjungsi. Misalnya: abnon=abang dan none.
11) Pengekalan dua huruf
pertama komponen pertama dan ketiga serta pengekalan huruf pertama komponen
kedua. Misalnya: Nekolim= Neokolonialisme, Kolonialisme, imperialis.
12) Pengekalan huruf
pertama komponen pertama dan ketiga serta pengekalan huruf pertama komponen
kedua. Misalnya: Nasakom=Nasional, Agama, Komunis.
13) Pengekalan tiga huruf
pertama tiap komponen serta pelesapan konjungsi. Misalnya: Falsos=falsafah
dan sosial.
14) Pengekalan dua huruf
pertama komponen pertama dan tiga huruf pertama komponen kedua. Misalnya: Jabar=Jawa
Barat.
15) Pengekalan empat huruf
pertama tiap komponen disertai pelesapan konjungsi. Misalnya: Agitrop=
agitasi dan propaganda.
16) Pengekalan berbagai
huruf dan suku kata yang sukar dirumuskan. Misalnya:Akaba= Akademi Perbankan.
Penggalan terjadi karena proses – proses berikut:
1) Penggalan suku pertama
dari suatu kata. Misalnya: Dok= Dokter.
2) Pengekalan suku
terakhir suatu kata. Misalnya: Pak=bapak.
3) Pengekalan tiga huruf pertama dari suatu kata. Misalnya: Dep=
Departemen.
4) Pengekalan empat huruf pertama dari suatu kata. Misalnya: Prof=
Profesor.
5) Pengekalan kata terakhir dari suatu frasa. Misalnya: ekspres=kereta
api ekspres.
6) Pelesapan sebagian
kata. Misalnya: bahwa sesungguhnya = bahwasanya.
Lambang huruf dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Lambang huruf yang menandai bahan kimia atau bahan lain.
·
Pengekalan huruf pertama dari kata. Misalnya: N= Nitrogen.
·
Pengekalan dua huruf pertama dari kata. Misalnya: Na=natrium.
·
Pengekalan huruf dan bilangan yang menyatakan rumus bahan kimia.
Misalnya: H2O = hydrogen dioksida.
·
Pengekalan huruf pertama dan ketiga. Misalnya: Mg = magnesium.
·
Pengekalan gabungan lambang huruf. Misalnya: Na Cl = Natrium
Klorida.
2. Lambang huruf yang menandai ukuran.
·
Pengekalan huruf pertama. Misalnya: g = gram.
·
Pengekalan huruf pertama dari komponen gabungan. Misalnya: km = kilometer.
·
Pengekalan huruf pertama dan terakhir dari komponen pertama dan huruf
pertama komponen kedua. Misalnya: dam= decameter.
·
Pengekalan huruf pertama, ketiga, dan keempat. Msalnya: yrd= yard.
3. Lambang huruf yang menyatakan bilangan.
Huruf-huruf yang digunakan sebagai
lambang bilangan adalah I=1, V=5,X=10, L=50.
4. Lambang huruf yang menandai kota/Negara/alat angkutan.
·
Pengekalan dua huruf pertama ditambah satu huruf pembeda. Misalnya: SIN=
Singapura, DJB=Jambi.
·
Pengekalan tiga huruf konsonan. Misalnya: JKT= Jakarta.
·
Lambang huruf yang menandai nomor mobil. Misalnya: A= Banten, E
=Cirebon.
5. Lambang huruf yang menyatakan uang.
Lambang huruf yang digunakan untuk
menandai uang, antara lain: Rp = rupiah, $= Dolar, Fr= Frenc.
6. Lambang huruf yang dipakai dalam berita kawat.
Lambang huruf yang dipergunakan dalam
berita kawat, antara lain: HRP= harap, DTG= datang, SGR= Segera.
DAFTAR
PUSTAKA