Selasa, 20 Oktober 2015

Abreviasi



TUGAS MORFOLOGI

KELOMPOK 4          :           Vidia Oktabellasari                 ( A1B113054 )
Khairun Nisa                           ( A1B113214 )
Lutfia Safitri                           ( A1B113221 )
Dian Anggraini                       ( A1B113226 )
                                                Ruth Cahyaningratri               ( A1B113230 )
                                                                                               
PENGERTIAN ABREVIASI
Menurut teori nonkonvensional, abreviasi merupakan salah satu proses morfologis. Abreviasi adalah proses pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadilah bentuk baru yang berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi adalah pemendekan, sedangkan hasil prosesnya disebut kependekan.Abreviasi didefinisikan sebagai kependekan dari sebuah kata atau frasa.Abreviasi dapat juga diartikan sebagai proses penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga jadilah bentuk baru yang berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi ialah pemendekan, sedang hasil prosesnya disebut kependekan (Harimurti Kridalaksana, 1989: 159).
Dalam proses ini, leksem atau gabungan leksem menjadi kata kompleks atau akronim atau singkatan dengan berbagai abreviasi, yaitu dengan pemenggalan, kontraksi, akronimi, dan penyingkatan.


JENIS – JENIS ABREVIASI
          Jenis - jenis kependekan muncul akibat terdesak oleh kebutuhan untuk berbahasa secara praktis dan cepat. Jenis – jenis kependekan antara lain:
a.       Singkatan
Singkatan yaitu salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf maupun yang tidak, misalnya: FSUI ( Fakultas Sastra Universitas Indonesia ), KKN ( Kuliah Kerja Nyata ), DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat ).
b.      Penggalan
Penggalan yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem, seperti Prof ( Profesor ), Kol ( Kolonel ), Pak ( Bapak ).
c.       Akronim
Akronim yaitu proses pemendekan yang menggabungkn huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik bahasa Indonesia seperti SIM ( Surat Izin Mengemudi ), IKIP ( Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ), LAN ( Lembaga Administrasi Negara ).Akronim dan kontraksi sukar dibedakan, sering tumpang tindih. Sebagai pegangan dapat ditentukan bahwa bila seluruh kependekan itu dilafalkan sebagai kata wajar, kependekan itu merupakan akronim.
d.      Kontraksi
Kontraksi yaitu proses pemendekan yang meringkas leksem dasar atau gabungan leksem seperti takkan ( tidak akan ), rudal ( peluru kendal ), sendratari ( seni drama tari ).
e.       Lambang huruf
Lambang huruf yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur, seperti cm ( centimeter ), kg ( kilo gram ), Au ( Aurum ).


KLASIFIKASI JENIS – JENIS ABREVIASI
Singkatan terjadi karena proses – proses berikut:
1)      penggalan huruf pertama tiap komponen. Misalnya: H = Haji, AA = Asia-Afrika, RS = Rumah Sakit.
2)      pengekalan huruf pertama dengan pelesapan konjungsi, preposisi, reduplikasi, dan artikulasi kata. Misalnya: IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3)      pengulangan huruf pertama dengan bilangan bila berulang. Misalnya 3D = Dilihat, Diraba, Diterawang.
4)      pengekalan dua huruf pertama dari kata. Misalnya: Ny = nyonya, Wa = Wakil.
5)      pengekalan tiga huruf pertama dari sebuah kata. Misalnya: Okt = Oktober.
6)      pengekalan empat huruf pertama dari suatu kata. Misalnya: sekr = sekretaris, Sept = September.
7)      pengekalan huruf pertama dan huruf terakhir kata. Misalnya: Ir = Insinyur.
8)      pengekalan huruf pertama dan huruf ketiga. Misalnya: Gn = Gunung.
9)      pengekalan huruf pertama dan terakhir dari suku kata pertama dan huruf pertama dari suku kata kedua. Misalnya: Kpt = Kapten.
10)  pengekalan huruf pertama kata pertama dan huruf pertama kata kedua dari gabungan kata. Misalnya: VW = Volkswagen.
11)  pengekalan dua huruf pertama dari kata pertama dan huruf pertama kata kedua dalam suatu gabungan kata. Misalnya Swt = Swatantra.
12)  pengekalan huruf pertama suku kata pertama dan huruf pertama dan terakhir suku kata kedua dari suatu kata. Misalnya: Bdg = Bandung, tgl = tanggal.
13)  pengekalan huruf pertama dari tiap suku kata. Misalnya: hlm = halaman.
14)  pengekalan huruf pertama dan huruf keempat dari suatu kata. Misalnya:DO = depot.
15) pengekalan huruf yang tidak beraturan. Misalnya: Kam = keamanan.

Akronim dapat terjadi karena proses-proses berikut:
1)      Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Misalnya: ABRI=Angkatan Bersenjata RpublikIndonesia.
2)      Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Misalnya:Akabri= Akademi angkatan bersenjata Republik Indonesia.
3)      Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu= pemilihan umum.
Catatan:
Jika dianggap perlu membentuk akronim, hendaknya diperhatikan jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia. Akronim dibentuk dengan mngindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.Secara garis besar, kontraksi mempunyai subklasifikasi sebagai berikut:
1)      Pengekalan suku pertama dari tiap komponen. Misalnya: Orba=orde baru.
2)      Pengekalan suku pertama komponen pertama dan pengekalan kata seutuhnya. Misalnya: angair=angkutan air.
3)      Pengekalan suku kata terakhir dari tiap komponen. Misalnya: Gatrik=tenaga listrik.
4)      Pengekalan suku pertama dari komponen pertama dan kedua serta huruf pertama dari komponen selanjutnya. Misalnya: Gapeni= Gabungan Pengusaha Apotek Nasional Indonesia.
5)      Pengekalan suku pertama tiap komponen dengan pelesapan konjungsi. Misalnya: Anpuda= Andalan Pusat dan Daerah.
6)      Pengekalan huruf pertama tiap komponen. Misalnya: KONI=Komite Olahraga Nasional Indonesia (bertumpang tindih dengan singkatan).
7)      Pengekalan huruf pertama tiap komponen frasa dan pengekalan dua huruf pertama komponen terakhir. Misalnya: Aika= Arsitek Insinyur Karya.
8)      Pengekalan dua huruf pertama tiap komponen.Misalnya: Unud= Universitas Udayana.
9)      Pengekalan tiga huruf pertama tiap komponen. Misalnya: Puslat=Pusat latihan.
10)  Pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan tiga huruf pertama komponen kedua disertai pelesapan konjungsi. Misalnya: abnon=abang dan none.
11)  Pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan ketiga serta pengekalan huruf pertama komponen kedua. Misalnya: Nekolim= Neokolonialisme, Kolonialisme, imperialis.
12)  Pengekalan huruf pertama komponen pertama dan ketiga serta pengekalan huruf pertama komponen kedua. Misalnya: Nasakom=Nasional, Agama, Komunis.
13)  Pengekalan tiga huruf pertama tiap komponen serta pelesapan konjungsi. Misalnya: Falsos=falsafah dan sosial.
14)  Pengekalan dua huruf pertama komponen pertama dan tiga huruf pertama komponen kedua. Misalnya: Jabar=Jawa Barat.
15)  Pengekalan empat huruf pertama tiap komponen disertai pelesapan konjungsi. Misalnya:  Agitrop= agitasi dan propaganda.
16)  Pengekalan berbagai huruf dan suku kata yang sukar dirumuskan. Misalnya:Akaba= Akademi Perbankan.

Penggalan terjadi karena proses – proses berikut:
1)      Penggalan suku pertama dari suatu kata. Misalnya: Dok= Dokter.
2)      Pengekalan suku terakhir suatu kata. Misalnya: Pak=bapak.
3)      Pengekalan tiga huruf pertama dari suatu kata. Misalnya: Dep= Departemen.
4)      Pengekalan empat huruf pertama dari suatu kata. Misalnya: Prof= Profesor.
5)      Pengekalan kata terakhir dari suatu frasa. Misalnya: ekspres=kereta api ekspres.
6)      Pelesapan sebagian kata. Misalnya: bahwa sesungguhnya = bahwasanya.

Lambang huruf dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Lambang huruf yang menandai bahan kimia atau bahan lain.
·         Pengekalan huruf pertama dari kata. Misalnya: N= Nitrogen.
·         Pengekalan dua huruf pertama dari kata. Misalnya: Na=natrium.
·         Pengekalan huruf dan bilangan yang menyatakan rumus bahan kimia. Misalnya: H2O = hydrogen dioksida.
·         Pengekalan huruf pertama dan ketiga. Misalnya: Mg = magnesium.
·         Pengekalan gabungan lambang huruf. Misalnya: Na Cl = Natrium Klorida.
2. Lambang huruf yang menandai ukuran.
·         Pengekalan huruf pertama. Misalnya: g = gram.
·         Pengekalan huruf pertama dari komponen gabungan. Misalnya: km = kilometer.
·         Pengekalan huruf pertama dan terakhir dari komponen pertama dan huruf pertama komponen kedua. Misalnya: dam= decameter.
·         Pengekalan huruf pertama, ketiga, dan keempat. Msalnya: yrd= yard.
3. Lambang huruf yang menyatakan bilangan.
Huruf-huruf yang digunakan sebagai lambang bilangan adalah I=1, V=5,X=10, L=50.
4. Lambang huruf yang menandai kota/Negara/alat angkutan.
·         Pengekalan dua huruf pertama ditambah satu huruf pembeda. Misalnya: SIN= Singapura, DJB=Jambi.
·         Pengekalan tiga huruf konsonan. Misalnya: JKT= Jakarta.
·         Lambang huruf yang menandai nomor mobil. Misalnya: A= Banten, E =Cirebon.
5. Lambang huruf yang menyatakan uang.
Lambang huruf yang digunakan untuk menandai uang, antara lain: Rp = rupiah, $= Dolar, Fr= Frenc.
6. Lambang huruf yang dipakai dalam berita kawat.
Lambang huruf yang dipergunakan dalam berita kawat, antara lain: HRP= harap, DTG= datang, SGR= Segera.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar